Kekayaan Bojonegoro untuk Dunia, Bukan untuk Kita

APdet Online - Bojonegoro Kota kecil yang baru 10 tahun ini terkenal akan Migasnya kini jadi buah bibir di masyarakat di Karenakan banyak Media yang mengatakan bahwa Kota Bojonegoro adalah Kota termiskin Ke-9 di Jawa Timur.

Diyakini itu memang benar atau tidak, tapi begitulah kenyataanya sekarang. Berdasarkan data-data yang di berikan oleh beberapa Media di Bojonegoro terpampang jelas  bahwa data tersebut singkron sekali dengan kenyataan disini.

Banyak Masyarakat Bojonegoro yang belum mempunyai pekerjaan, bukan karena mereka malas untuk bekerja tapi mereka tidak punya ruang untuk bekerja seperti yang telah di janjikan oleh pemimpin-pemimpin kita saat kpanye.

Beda dengan para pemimpin kita, Mereka kaya raya sampai bingung meng investasikan uangnya di berbagai sektor, mereka Kaya Raya bukan karena Gaji dari sebuah profesi tapi mereka sangat cerdas untuk mengubah ladang Minyak menjadi ladang Uang.

Sungguh miris sekali melihat Masyarakat Bojonegoro karena meraka tidak pernah minum Minyaknya sendiri, hanya di perbolehkan untuk melihat dan menyajikanya pada Cukong-cukong Asing.

Tidak pernah ada yang tau angka pasti seharinya dapat berapa barel, dan sampai saat ini masih belum jelas datanya. Dulu pernah ada sebuah LSM yang mengawal Perusahaan Migas tersebut, mereka terdiri dari 6 orang dan ada salah satu dari mereka yang benar-benar vokal memperjuangkan hak Rakyat, tetapi bagaimana kabar dia sekarang??? Dia "hilang" seperti di telan Bumi.

Apa yang salah di negeri ini, kita Rakyat selalu menjadi korban kekejaman Rezim pemerintahan, kita Rakyat yang memberi mereka makan saat kelaparan, kita memberi mereka rumah untuk berlindung, kita memberi mereka mobil untuk jalan-jalan, tetapi apa balasan mereka? Aaasu-dah lah..

Saat ini dan detik ini Minyak di Bojonegoro masih mengalir dengan derasnya, tetapi Kemiskinan masih banyak dimana-mana dan cobalah kita lihat 20-50 tahun lagi !!, apa yang terjadi?

Sepanjang sejarah Dunia mengatakan Kota yang telah di Eksploitasi Minyaknya pasti akan gersang dan bisa di pastikan akan menjadi Kota Miskin, apakah Bojonegoro juga akan mengikuti sesepuh-sesepuh Kota Minyak terdahulu?